IV.
DISJUNGSI EKSKLUSIF
Artinya
Disjungsi p dengan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisi atomic nya benar
(tapi bukan keduanya). Contoh :
“Pemenang lomba mendapat hadiah berupa BB atau IPAD”
Kata
“atau” pada disjungsi di atas digunakan secara eksklusif. Artinya, hadiah yang
dapat dibawa pulang oleh pemenang hanya salah satu dari BB atau IPAD tetapi tidak
bisa keduanya.
Khusus untuk disjungsi ini, kita gunakan operator logika xor
Tabel
kebenaran untuk operasi eksklusif or dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
P
|
Q
|
p ±q
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
V.
PROPOSISI BERSYARAT (IMPLIKASI)
Proposisi majemuk dapat berbentuk
“jika p maka q” seperti contoh :
a.
Jika adik lulus
ujian maka ia mendapat hadiah dari nenek
b.
Jika suhu mencapai
100 derajat maka ruangan ini meledak
c.
Jika anda tidak mendaftar
ulang maka dianggap mengundurkan diri
Pernyataan-pernyataan
di atas ( jika p maka q ) dinamakan proposisi bersyarat atau kondisional atau implikasi
Tabel Kebenaran Implikasi
P
|
q
|
p à q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
Implikasi
p à q hanya salah jika p benar tetapi q salah, selain itu
implikasi bernilai benar.
Misalkan :
Seorang
dosen berkata kepada mahasiswanya di dalam kelas “Jika nilai ujian akhir anda
80 atau lebih maka anda akan mendapat nilai A untuk matakuliah ini”.
Apakah
dosen tersebut mengatakan kebenaran atau dia berbohong ? Lihat tiga kasus berikut
ini :
Kasus 1 :
Nilai
ujian akhir anda di atas 80 (hipotesis benar) dan anda mendapat nilai A untuk matakuliah
tersebut (konklusi benar). Pada kasus ini pernyataan dosen tersebut benar
Kasus 2 :
Nilai
ujian akhir anda di atas 80 (hipotesis benar) tetapi anda tidak mendapat nilai A
(konklusi salah). Pada kasus ini dosen tersebut berbohong (pernyataannya salah)
Kasus 3 (Kasus Dosen yang baik) :
Nilai
ujian akhir anda di bawah 80 (hipotesis salah) dan anda mendapat nilai A
(konklusi benar).
Pada
kasus ini dosen tersebut tidak dapat dikatakan salah (mungkin ia melihat kemampuan
anda secara rata-rata bagus sehingga ia tidak ragu memberi nilai A)
Implikasi
sangat penting sekali dalam penalaran. Implikasi ini tidak hanya diekspresikan dalam
pernyataan standar “jika p maka q” tetapi juga dapat diekspresikan dalam berbagai
cara yaitu
a.
Jika p maka q
b.
Jika p, q
c.
p mengakibatkan q
d.
q jika p
e.
p hanya jika q
f.
p syarat cukup
agar q
g.
q syarat perlu bagi
p
h.
q bilamana p
Contoh :
a.
Jika hari hujan maka
tanaman akan tumbuh subur
b.
Jika tekanan gas
diperbesar mobil melaju kencang
c.
Es yang mencair
di kutub mengakibatkan permukaan air laut naik
d.
Orang itu mau berangkat
jika ia diberi ongkos jalan
e.
Udin bisa mengambil
matakuliah Teori Bahasa Formal hanya jika ia sudah lulus matakuliah Logika Informatika
f.
Syarat cukup agar
pom bensin meledak adalah percikan api dari rokok
g.
Syarat perlu bagi
Indonesia agar Juara Piala Dunia adalah dengan mengontrak Lionel Messi dan CR7
h.
Banjir bandang terjadi
bilamana hutan ditebangi
Contoh 14 :
Ubahlah
proposisi c sampai h di atas ke dalam bentuk proposisi “Jika p maka q”
c.
Es yang mencair
di kutub mengakibatkan permukaan air laut naik
d.
Orang itu mau berangkat
jika ia diberi ongkos jalan
e.
Udin bias mengambil
matakuliah Teori Bahasa Formal hanya jika ia sudah lulus matakuliah Logika Informatika
f.
Syarat cukup agar
pom bensin meledak adalah percikan api dari rokok
g.
Syarat perlu bagi
Indonesia agar Juara Piala Dunia adalah dengan mengontrak Lionel Messi dan CR7
h.
Banjir bandang terjadi
bilamana hutan ditebangi
Penyelesaian :
c.
Jika es mencair
di kutub, maka permukaan air laut menaik
d.
Jika orang itu diberi
ongkos jalan maka ia mau berangkat
e.
Jika Udin
mengambil matakuliah Teori Bahasa Formal, maka ia sudah lulus matakuliah Logika
Informatika
f.
Jika api memercik
dari rokok maka pom bensin meledak
g.
Jika Indonesia Juara
Piala Dunia maka Indonesia mengontrak Lionel Messi dan CR7
h.
Jika hutan-hutan ditebangi
maka banjir bandang terjadi
Contoh 15 :
Misalkan
x : Anda berusia 17 tahun
y :Anda dapat memperoleh SIM
Nyatakan proposisi berikut ini
ke dalam notasi implikasi :
a.
Hanya jika anda berusia
17 tahun maka anda dapat memperoleh SIM
Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “Anda dapat
memperoleh SIM hanya jika anda berusia 17 tahun”.
Ingat lho…bahwa p à q bisa
dibaca “p hanya jika q”.
So..pernyataan yang diberikan dilambangkan dengan y à x
b.
Syarat cukup agar
anda dapat memperoleh SIM adalah anda berusia 17 tahun
c.
Syarat perlu agar
anda dapat memperoleh SIM adalah anda berusia 17 tahun
d.
Jika anda tidak dapat
memperoleh SIM maka anda tidak berusia 17 tahun
e. Anda tidak dapat memperoleh SIM bilamana anda belum berusia
17 tahun
Penyelesaian :
a.
Pernyataan yang
diberikan ekivalen dengan “Anda dapat memperoleh SIM hanya jika anda berusia 17
tahun”.
Ingat
lho…bahwa p à q bisa dibaca “p hanya jika q”.
So..pernyataan
yang diberikan dilambangkan dengan y à
x
b.
Pernyataan yang
diberikan ekivalen dengan “Anda berusia 17 tahun adalah syarat cukup untuk dapat
memperoleh SIM”.
Ingat
lho..bahwa p à q bisa dibaca “p syarat cukup untuk q”.
So..pernyataan
yang diberikan dilambangkan dengan x à
y
c.
Pernyataan yang
diberikan ekivalen dengan “Anda berusia 17 tahun adalah syarat perlu untuk dapat
memperoleh SIM”.
Ingat
lho..bahwa p à q bisa dibaca “q syarat perlu untuk q”.
So..pernyataan
yang diberikan dilambangkan dengan y à
x
Jika
anda tidak dapat memperoleh SIM maka anda tidak berusia 17 tahun
d.
~y à ~x
(no comment tuh….)
Ingat
kembali ..bahwa p à q bias dibaca “q bilamana p”. Jadi pernyataan yang
diberikan dilambangkan dengan ~x à
~y
VI.
HUKUM-HUKUM LOGIKA PROPOSISI
Beberapa
hokum logika proposisi mirip dengan hokum aljabar pada system bilangan riil,
misalnya a(b+c) = ab + ac yaitu hokum distributif, sehingga hokum logika proposisi
dinamakan juga hokum aljabar proposisi.
Tabel di bawah ini merupakan Hukum-hukum
logika aljabar proposisi
1.
Hukum Identitas
(i)
p v F óp
(ii)
p ^ T óp
|
2.
Hukum null /
dominasi
(i)
p ^ F ó F
(ii)
p v T ó T
(iii)p v p v T
p v 1
p
|
3.
Hukum negasi
(i)
p v ~p ó T
(ii)
p ^ ~p ó F
|
4.
Hukum
idempotent
(i)
p v p ó p
(ii)
p ^ p ó p
|
5.
Hukum involusi
(negasi ganda)
(i)
~(~p) ó p
|
6.
Hukum penyerapan
(absorpsi)
(i)
p v (p ^ q) ó p
(ii)
p ^ (p v q) ó p
|
7.
Hukum komutatif
(i)
p v q ó q v p
(ii)
p ^ q ó q ^ p
|
8.
Hukum asosiatif
(i)
p v (q v r) ó (p v q) v r
(ii)
p ^ (q ^ r) ó (p ^ q) ^ r
|
9.
Hukum distributif
(i)
p v (q ^ r) ó (p v q) ^ (p v r)
(ii)
p ^ (q v r) ó (p ^ q) v (p ^ r)
|
10.
Hukum De Morgan
(i)
~(p ^ q) ó ~p v ~q
(ii)
~(p v q) ó ~p ^ ~q
|
Contoh11 :
Tunjukkan
bahwa p v ~(p v q) dan p v ~q keduanya ekivalen secara logika
Penyelesaian :
p v ~(p v q) ó p v (~p ^ ~q) (Hukum
De Morgan)
ó (p v ~p) ^ (p v ~q) (Hukum
distributif)
ó T ^ (p v ~q) (Hukum
negasi)
óT ^ p v T ^ ~q (Hukum distributif)
óp v ~q (Hukum identitas)
Hukum negasi
p v ~p ó T
p ^ ~p ó F
Hukum Identitas
p v F óp ; T ^ p ó p ; T ^ q ó q ;
T ^ ~q ó ~q
p ^ T óp
Contoh 12 :
Tunjukkan bahwa p ^ (p v q) ó p
Penyelesaian :
p ^ (p v q) ó
(p v F) ^ (p v q) (Hukum Identitas)
óp v (F ^ q) (Hukum
distributif)
óp v F (Hukum
Null)
óp v p ^ F
óp (Hukum
identitas)
Hukum Identitas
p v F óp ; T ^ p ó p ; T ^ q ó q ;
T ^ ~q ó ~q
p ^ T óp
Hukum distributif
p v (q ^ r) ó (p v q) ^
(p v r)
p ^ (q v r) ó (p ^ q) v
(p ^ r)
Hukum null / dominasi
p ^ F ó F
p v T ó T
0 komentar:
Posting Komentar